Kamis, 11 Juni 2020

Hasil Seminar Online tentang Arah Pendidikan Indonesia 21 Mei 2020

Seminar Online tentang Arah Pendidikan Indonesia

21 Mei 2020

 

Can our schools of today  lead the learning of tomorrow?

Pembicara : Iwan Syahril

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI

 

1.     Pendidikan di era 4.0

-          Teknologi baru membawa tantang baru dan kebutuhan belajar yang berbeda juga.

-          Adanya pergeseran dari just in case learning menjadi just in time learning.

 Yang relevan saat ini adalah just in time learning karena teknologi berubah

 sangat cepatnya sehingga sebagian keterampilan yang dipelajari pada masa sekolah sudah kadaluarsa pada saat masa lulus sekolah.

-          Terpenting adalah alasan mengapa kita belajar sesuatu dan pembelajaran harus bersifat personalisasi, inquiry based, atau problem based. Dalam hal ini guru berperan sebagai mentor

 

2.     Profil Pelajar Pancasila:

a.     Berakhlak mulia

b.     Kreatif

c.     Gotong royong

d.     Berkebhinekaan global

e.     Bernalar kritis

f.      Mandiri

 

3.     Arah Pendidikan Indonesia Pendidikan Berkualitas Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

-        Seluruh pemangku kepentingan pendidikan (termasuk siswa) menjadi agen perubahan.

-        Angka partisipasi tinggi, hasil pembelajaran yang berkualitas, distribusi yang merata

-        Strategi-strategi utama:

1)      Pembenahan infrastruktur dan teknologi

2)      Kebijakan, prosedur dan pendanaan

3)      Transformasi kepemimpinan pendidikan

4)      Komunitas pendidikan yang berdaya

5)      Transformasi kurikulum, pedagogi, dan asesmen

 

4.     Sekolah penggerak sebagai katalis Mentransformasi sekolah-sekolah di sekitarnya dan menjadi pusat pelatihan guru

a.   Arah Kurikulum Sederhana, fleksibel, berorientasi pada kompetensi

-        Penyederhanaan standar capaian
 Standar capaian yang mudah dimengerti guru dan fokus pada kompetensi yang paling bermakna (rangkaian kompetensi utuh, sesuai tahap perkembangan anak dan kompetensi ilmu)

-        Fleksibelitas dan penyederhanaan materi ajar
 Contoh: buku teks (buku maupun modul terpisah yang dapat diunduh), lesson plan (RPP), dll.

-        Fleksibelitas alokasi waktu mata pelajaran
 Sekolah dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan siswa  Contoh: Sekolah bisa memilih untuk fokus ke 1-2 mata pelajaran di satu minggu (agar lebih mendalami)

 

b.   Arah Asesmen Kemampuan bernalar, holistik, dan mengacu pada standar global

-        Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): mengukur kinerja sekolah berdasarkan literasi dan numerasi siswa.

-        Survei Karakter: mengukur tumbuh kembang siswa secara holistik; mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, misalnya: penghargaan akan perbedaan, keterampilan kolaborasi, minat dan kepedulian pada isu-isu sosial, disposisi dan kebiasaan belajar secara mandiri.

-        Survei Lingkungan Belajar: mengukur kualitas iklim kelas dan sekolah yang mendukung kegiatan belajar; lingkungan sekolah harus bebas dari hal-hal yang mengancam keamanan psikologis yang menjadi prasyarat utama proses belajar siswa.

 

5.     Pasca Pandemi Covid-19?

-          Sikap mental “nyaman dengan ketidaknyamanan” mendukung percepatan terwujudnya budaya inovasi

-          Beragam konteks tantangan yang dihadapi memaksa pendidik untuk berpikir ulang pendekatan dalam pembelajaran mendukung percepatan terwujudnya pembelajaran yang berpusat kepada murid (personalisasi, diferensiasi, teach at the right level)

-          Menurunnya kecemasan terhadap teknologi perlunya percepatan pembangunan platform pendidikan nasional berbasis teknologi

 

 

 

 

 

Kebangkitan Kasmaran Belajar

Pembicara : Prof Iwan Pranoto

1.   Dampak Wabah Covid-19 bagi pendidikan di Indonesia:

a)     Sekolah ditutup, pengajaran konvensional di sekolah terhenti

b)    Siswa harus belajar di rumah tanpa guru

c)     Hanya sebagian kecil guru dan siswa di perkotaan dapat melanjutkan interaksi belajar-mengajar melalui daring atau luring

d)    Kegiatan belajar sebagian besar siswa (dari keluarga termarjinalkan dan di pelosok) mandek

 

2.     Kebijakan Infrastruktur

a)     Sekolah, guru, apalagi pelajar banyak yang tak memiliki akses ke komputer/gawai

b)    Terlampau sedikit rumah dan bahkan balai desa yang dilengkapi broadband

c)     Infrastruktur Internet di daerah terpencil lalai dipersiapkan

d)    Bahan ajar secara visual dan nirguru belum serius digarap

 

3. Kebijakan Belajar

a)     Kecakapan belajar, kasmaran belajar kurang disemai

b)    Keaktifan mengendalikan proses belajar-mengajar tak diperhatikan

c)     Siswa belum mampu atau bahkan belum pernah mengalami belajar mandiri

d)    Siswa berinisiatif belajar belum menjadi norma

e)     Buku dan bahan ajar belum didesain untuk model swaajar

f)      Banyak guru yang belum pernah memanfaatkan pembelajaran jarak jauh sebelum wabah

 

4. Kasmaran Belajar

a)     Saat kasmaran, manusia mengalami kebahagiaan puncak.

b)    Konsentrasi penuh dan tenggelam dalam sebuah kegiatan belajar serta mencipta.

c)     Diri melebur menjadi satu dengan ruang dan waktu, tanpa disadari. Egois, tetapi egonya luruh. Ini saat manusia tak ambil pusing dengan segala paradoks.

 

5.   Peluang Merevolusi Pendidikan

a)     Kasmaran belajar menjadi dasar utama pendidikan

b)    Belajar kapan serta di mana saja, dan diri sendiri menjadi guru utama

c)     Fokus pada belajar bermakna dan kenikmatan

d)    Mengganti Kerahasiaan dan Kecurigaan dengan Keterbukaan dan Kepercayaan

e)     Pendidikan di semua negara sedang merevolusi pendidikan pada garis awal yang sama

 

6.   Paradoks Pendidikan Saat Ini

a)     Kesempatan bertemu secara badani telah hilang, tetapi interaksi guru dengan pelajar semakin personal serta intens

b)    Interaksi nyata telah hilang, tetapi guru semakin dapat mengamati keaktifan tiap pelajar

c)     Prinsip kerahasiaan dan batasan waktu dalam assessment sudah tak relevan, tetapi sekarang justru semua harus mengutamakan prinsip kepercayaan dan kebaikan

d)    Sekolah dan pengajaran telah tiada, tetapi kasmaran belajar justru berpeluang besar bersemai

 

7.   Membangkitkan Kasmaran Belajar Sekarang

a)     Bahan ajar (modul) yang tak banyak membutuhkan teknologi

b)    Ringan, tak memakan banyak bandwith

c)     Tak membutuhkan guru secara intensif

d)    Bernalar mendalam

 

 

GURU BERMUTU INDONESIA MAJU

Pembicara : Dr. Johanes Eka Priyatma

1.     Belajar dari Pandemi Covid-19

a)     Pembelajaran daring menuntut berbagai penyesuaian mulai dari asas paradigmatik, manajerial, sampai teknikal

b)    Belajar dari rumah memberi kesempatan yang memaksa semua pihak mencoba dan menghidupi model pendidikan masa depan

c)     Relasi/interaksi fisik (temumuka) sangat bernilai dan tidak mudah digantikan

d)    Pendidikan ideal mestinya berlangsung dalam ruang sibernetik (cyber + physical space)

e)     Pembelajaran daring  bisa menjadi lebih otentik dan fleksibel serta kaya media dan sumber ajarnya

f)      Guru dan orang tua bisa jadi lebih tidak siap dibanding siswa dalam pembelajaran daring ini

 

2.     Dunia Masa Depan

a)     Teknologi selalu menjadi pemicu perubahan masyarakat

b)    Perubahan teknologi berlangsung dengan kecepatan eksponensial

c)     Perubahan cepat menjadi ciri utama dunia masa depan

d)    Lahir dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous)

e)     Bagaimana generasi muda didampingi memasuki dunia VUCA ?

 

3.     Guru : Perspektif Teori Jejaring Aktor (Actor-Network Theory)

a)     Kinerja guru merupakan resultante dari jejaring kompleks yang melibatkan baik entitas bendawi maupun manusiawi

b)    Pengembangan kinerjanya melalui pendekatan proses produksi kurang tepat

c)    Perlu pendekatan sosiologis holistic yang melibatkan aktor-aktor kunci

d)    Kinerja guru ditentukan oleh reformasi pendidikan yang melibatkan Pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat

 

4.     Reformasi Pendidikan Demi Guru Bermutu

 

Paradigmatik

Manajerial

Teknikal

Pemerintah

•Memandang

sekolah swasta

 sebagai mitra

Pemerintah •Pendidikan yang

memerdekakan •Pengembangan Filsafat Pend. Ind

Desentralisasi standar, sistem pelaporan digital, kurikulum fleksibel, dan administrasi pendidikan yang sederhana tetapi otentik

 

Fasilitasi penyediaan infrastruktur dasar seperti lahan, gedung, laboratorium dan telekomunikasi

 

Sekolah

•Fokus pada

 pengetahuan dasar

 •Merumuskan keunggulan/ kekhasan

•Penyederhanaan kurikulum

•Tata kelola yang

 fleksibel

•Melibatkan masyarakat

Memiliki system

administrasi digital yang memudahkan guru, siswa dan

orangtua

Guru

•Ing ngarso sung

tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani

 •Pengajar Sutradara+

Fasilitator

 

Kompetensi pedagogis/ pembelajaran di era

modern yang

memiliki berlimpah

sumber belajar

Kompetensi komunikasi audio

visual memakai

teknologi digital

Masyarakat

Tidak mungkin lahir

sekolah yang maju dari masyarakat

yang tidak maju dan

sebaliknya

Ikut bertanggung-

jawab (terlibat)

terhadap mutu

sekolah

Merdeka belajar

 

Kompetensi (Baru) Guru Idaman:

a)     Trampil berkomunikasi digital khususnya yang berbasis internet

b)    Setia dengan paradigma pedagogi tertentu khususnya Student Centered Learning

c)     Mampu membantu perkembangan karakter murid memakai ‘ajaran’ tertentu, 7 habits

Usulan yang bisa dilakukan untuk tahun ajaran 2020 - 2021

 

Sekolah :

1.     Siswa masuk sekolah secara bergantian (bergilir) agar terjadi physical distancing.

2.     Ruang kelas, ruang computer, perpustakaan, selasar, dan aula dibuat denah dan berjarak agar tidak ada kontak fisik antar siswa dan guru.

3.     Pengajaran dapat dilakukan dalam ruang sibernetik (cyber + physical space) yaitu melalui online dan tugas dari guru (bagi siswa yang mendapat giliran belajar di rumah) dan tatap muka langsung di kelas bagi yang bersekolah.

4.     Membuat tata kelola yang fleksibel yaitu menggunakan media online untuk mengurus administrasi sekolah dan keuangan.

5.     Memperbarui sistem administrasi digital (sistem informasi sekolah yang telah kita miliki) yang memungkinkan interaksi antara guru, siswa dan orangtua lebih aktif.

6.     Alokasi waktu mata pelajaran yang fleksibel yaitu bisa memilih 1-2 mata pelajaran dalam satu minggu agar lebih mendalami

7.     Assessment Kompetensi Minimum (AKM) yang bisa mengukur kinerja sekolah berdasarkan literasi dan numerasi siswa.

8.     Membuat survei karakter untuk mengukur tumbuh kembang siswa secara holistik; mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, misalnya: penghargaan akan perbedaan, keterampilan kolaborasi, minat dan kepedulian pada isu-isu sosial, disposisi dan kebiasaan belajar secara mandiri.

 

 

 

Guru :

1.       Mengali pengetahuan kembali tentang pembelajaran di era modern yang memiliki berlimpah sumber belajar

2.       Aktif belajar sendiri mencari berbagai sumber pembelajaran secara online agar kompetensi komunikasi audio visual memakai teknologi digital semakin dikuasai

3.       Trampil berkomunikasi digital khususnya yang berbasis internet

4.       Penyederhanaan kurikulum, materi ajar dan RPP yang berorientasi pada kompetensi yang bermakna bagi siswa. Fokus pada pengetahuan dasar siswa, contohnya untuk SD hanya membaca, menulis, dan berhitung.

5.       Menyusun RPP harus berpatokan pada paradigma Student Centered Learning.

6.       Menyusun pembelajaran online dan offline dari berbagai sumber dan media ajar.

7.       Melakukan pembelajaran online dengan memaksimalkan interaksi guru dengan pelajar agar semakin personal serta intens. Guru semakin dapat mengamati keaktifan tiap pelajar.

8.       Membuat assessment siswa dengan menggunakan berbagai macam media online dengan memperhatikan kompetensi dan tujuan yang diharapkan.

 

9.       Guru-guru yang melek IT mendampingi guru lain (melalui online atau offline) yang belum bisa sehingga ketercapaian penggunaan dan pengoperasian platform pembelajaran dapat dijalankan.

10.   Guru membuat peta pengajaran yang rinci dan akurat tentang sebaran materi yang akan dilaksanakan/ dibahas selama pandemi Covid-19. Serta meminta para guru antar mata pelajaran untuk dapat berkolaborasi dan bekerjasama.

11.   Untuk pembelajaran yang dilakukan melalui online, pembelajaran dibuat dengan:

-          Bahan ajar (modul) yang tak banyak membutuhkan teknologi

-          Ringan, tak memakan banyak bandwith

-          Tak membutuhkan guru secara intensif

-          Soal-soal bernalar mendalam

-          Memanfaatkan media zoom, google form, quizzi, dll

9.       Memasukan pendidikan nilai dan profil pelajar Pancasila kedalam rencana pembelajaran yaitu:

a)     Berakhlak mulia

b)    Kreatif

c)     Gotong royong

d)    Berkebhinekaan global

e)     Bernalar kritis

f)      Mandiri